Monday, March 15, 2010

BIOTEKNOLOGI

Bioteknologi adalah teknologi yang memanfaatkan mikroorganisme atau bagian tubuh organisme untuk menghasilkan suatu produk atau meningkatkan nilai suatu produk. Berdasarkan perkembangan teknologinya, bioteknologi dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroba, proses biokimia, dan genetik secara alami, misalnya pada pembuatan tempe, kecap, tapai, dan oncom. Sedangkan bioteknologi modern berhubungan dengan rekayasa DNA dan transfer DNA antarorganisme, misalnya kloning domba, jagung transgenik, dan produksi insulin oleh E. Coli.
Kultur jaringan merupakan bioteknologi dengan teknik klona sel somatik. Bioteknologi dengan rekayasa genetika merupakan upaya untuk mengubah sifat makhluk hidup dengan mengubah materi genetika yang ada di dalam selnya.

Rekayasa genetika mencakup rekombinasi DNA, teknik plasmid, teknik hibridoma, dan kloning.
a. Rekombinasi DNA adalah proses penyambungan 2 DNA dari organisme yang berbeda.
b. Teknik plasmid adalah penyisipan gen asing (misalnya gen pembentuk insulin) pada plasmid bakteri.
c. Teknik hibridoma adalah penggabungan 2 sel dari organisme yang sama ataupun berbeda sehingga menghasilkan sel tunggal (hibridoma) yang memiliki kombinasi sifat dari kedua sel tersebut.
d. Kloning adalah teknik reproduksi secara aseksual yang menggunakan sel tubuh (sel somatis) makhluk hidup.
Implikasi bioteknologi dalam berbagai bidang kehidupan sebagai berikut.
a. Bidang pangan, misalnya fermentasi bahan makanan menghasilkan produk antara lain tempe, kecap, yoghurt, oncom, nata de coco, protein sel tunggal (PST), dan lain-lain.
b. Bidang pertanian dan peternakan, misalnya pembentukan organisme transgenik baik hewan maupun tumbuhan yang bermanfaat bagi manusia, produksi vaksin hewan, dan hormon pertumbuhan (BGH).
c. Bidang kedokteran dan farmasi, misalnya pada produksi insulin manusia oleh bakteri, terapi gen manusia, dan antibodi monoklonal.
d. Bidang pertambangan, misalnya pemanfaatan bakteri Thiobacillus ferrooxidans untuk memisahkan tembaga dan bijihya.
Selain menimbulkan dampak positif bagi kesejahteraan manusia, bioteknologi juga dapat menimbulkan dampak negatif. Dampak negatif di bidang sosial ekonomi yaitu petani akan menderita kerugian karena penanam modal besar memperoleh tanaman transgenik kualitas unggul. Dampak negatif di bidang lingkungan yaitu pencemaran biologis akibat pelepasan organisme transgenik ke alam bebas. Dampak negatif di bidang kesehatan yaitu alergi yang disebabkan oleh makanan dari produk rekayasa genetika.
Selengkapnya...

PEWARISAN SIFAT

Sebelum maupun sesudah terbitnya buku Mendel (1866), banyak teori hukum pewarisan sifat yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain sbb :
1. Teori Darah
Menyatakan bahwa pewarisan sifat dibawa oleh darah. Teori ini gugur setelah ditemukannya transfusi darah, sebab orang yang menerima tambahan darah ternyata sifatnya tidak berubah seperti sifat donornya.
2. Teori Preformasi
Menyatakan adanya makhluk hidup kecil di dalam gamet sebagai calon individu baru.

3. Teori Epigenesis
Teori ini mengkritik teori Preformasi, menyatakan bahwa sel telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa akan mengadakan pertumbuhan sedikit demi sedikit.
4. Teori Pangenesis
Menyatakan bahwa setelah ovum dibuahi oleh spermatozoa maka dalam ovum terdapat tunas–tunas yang tumbuh menjadi makhluk hidup baru.
5. Teori Heckel
Menyatakan bahwa yang bertanggung jawab atas pewarisan sifat adalah substansi inti dari spermatozoa.

Pendapat Mendel adalah yang paling benar yaitu sifat penurun dibawa oleh faktor penentu ( yang sekarang di sebut Gen ) dan ditentukan oleh separuh dari induk jantan ( spermatozoa ) dan separuh dari induk betina ( ovum ).
Selengkapnya...

Template by : Kendhin x-template.blogspot.com Modif by Firdaus